Kemajuan
telematika atau ICT (Information and Communication Technology)
menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan komputer sangatlah mahal yaitu
mini komputer, workstation dan personal komputer yang memiliki kemampuan setara
mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu Distributed Processing dimana sejumlah mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara fisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu Distributed Processing dimana sejumlah mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara fisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah
satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur client-server.
Menurut Wikipedia,
klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam
teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke
dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah
aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah
kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen client juga
sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server
disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi tersebut
dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari
pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan
oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server,
umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki
oleh server. Komponen server akan menerima request dari client,
dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client.
Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server
dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang
berinteraksi dengan pengguna.
Arsitektur
Client-Server ini dibagi dalam 2 bagian arsitektur yaitu :
- Arsitektur Client Side
Merujuk
pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah
contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client
adalah cookie.
Karakteristik
:
- Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima balasan.
- Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
- Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
- Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima balasan.
- Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
- Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
- Arsitektur Server Side
Pada
server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah
dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada
sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini
memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Karakteristik
:
- Menunggu permintaan dari salah satu client.
- Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
- Menunggu permintaan dari salah satu client.
- Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
Client-Server dibedakan menjadi dua model,
yakni :
Model
Two-tier
Model
Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga
komponen tersebut yaitu :
- User Interface, antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
- Manajemen Proses.
- Database.
Model ini memisahkan peranan
user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Pada
gambar tersebut, user interface yang merupakan bagian dari program aplikasi
melayani input dari user. Input tersebut diproses oleh Manajemen Proses dan
melakukan query data ke database (dalam bentuk perintah SQL). Pada database
server juga bisa memiliki Manajemen Proses untuk melayani query tersebut,
biasanya ditulis ke dalam bentuk Stored Procedure.
Model
Three-tier
Pada
model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan
database tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri
dari bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan database,
sehingga program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server,
tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada
middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server
berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka
server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada
berbagai macam software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier.
Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan MIDAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar