Bagaimana ya caranya agar sebuah computer dapat
berhubungan dengan computer lainnya?? Dengan tidak memakai kabel ataupun
bersentuhan langsung secara fisik. Jawabannya adalah Wireless Network (Jaringan
Wireless).
Berikut
ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
Di
awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu
dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut
sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam
wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data,
dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
- Sinyal Radio
(Radio Signal).
- Format Data
(Data Format).
- Struktur
Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing
dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan
fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System
Connection), yaitu:
- Physical Layer
(Lapisan Fisik)
- Data-Link Layer
(Lapisan Keterkaitan Data)
- Network Layer
(Lapisan Jaringan)
- Transport Layer
(Lapisan Transport)
- Session Layer
(Lapisan Sesi)
- Presentation
Layer (Lapisan Presentasi)
- Application
Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing
dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang
berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai
contoh:
Sinyal
Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu
Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan
struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal
radio.
Lebih
jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja
modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan
mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai
alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat
menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio
menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Bagaimana
sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?
Prinsip
dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari
persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam
persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta
bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan
medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam
medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih
lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current)
bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa
bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk
medan magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian,
medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan
listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu
medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang
asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk
energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi
elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai
gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari
energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat
yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat
yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara
itu, biasa dinamakan RECEIVER.
Agar
kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat
pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan
dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat
persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian
disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa
berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa
disebut dengan wireless netwok.
Begitu
banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling
bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur
frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang
berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan
jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian
terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah
perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik,
digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz,
diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan
menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai
jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu
umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz,
GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling
bertabrakan.